Broken Heart Survival Guide

Antara pilihan hati : jatuh cinta atau belajar untuk mencintai? (notes spesial edisi ke- 200)

16/06/2011 13:32

 Moon eclipse malam ini menemani saya menulisan isi otak saya untuk notes edisi spesial ke 200. Tak terasa sudah banyak saya berbagi ilmu bersama kalian. Ada berbagai tanggapan yang positif atau negatif dalam setiap saya upload notes dari handphone jadul kesayangan saya ini. Banyak juga klien baru yang menghubungi saya untuk mencoba solving segala permasalahannya, ada juga yang memaki saya karena saya membeberkan fakta yang (hampir keseluruhan) memojokan pihak wanita, tapi itulah realita guys. Realita yang ingin saya jadikan sebagai mainset Anda para pria untuk tidak melakukan hal BODOH seperti yang pernah terjadi dalam hidup saya. Banyak orang yang beruntung bisa jatuh cinta pada seseorang, dan membangun hubungan yang kuat dari situ. Tetapi banyak pula pasangan yang mendapati bahwa cinta harus dipupuk dan dipelajari. Bagi mereka yang masih mencari pasangan, sulit untuk menentukan, apakah harus menunggu hingga jatuh cinta pada seseorang, ataukah berkomitmen dengan seseorang Anda yang kenal dan belajar mencintai. Saya pernah membaca buku yang berjudul Other People's Dirt , disitu banyak kesaksian dari pasangan-pasangan dan mengisahkan kisah cinta mereka. Mereka mempertanyakan dua pilihan tersebut, dan bagaimana mendapatkannya dalam kehidupan pribadi mereka. Bertahun-tahun saya sendiri telah melalui pengalaman berkencan, bertemu seseorang, lalu tak punya siapa-siapa, hingga berkencan lagi. Namun saya masih punya pertanyaan, bagaimana orang tahu dengan pasti bahwa pasangan mereka adalah yang terbaik? Atau mereka tidak tahu, dan hanya memutuskan? 

Penelitian yang mulai saya kembangkan lewat jalur facebook ini otomatis mulai memperkenalkan saya pada sejumlah pasangan. Beberapa di antaranya berkenalan ketika duduk berdampingan di atas pesawat, atau ketika terlibat dalam kecelakaan kecil. Pasangan-pasangan ini mengalami kisah cinta pada pandangan pertama. Satu pasangan menikah bahkan menjalin hubungan akibat masalah di kampus, dan meskipun pernikahan diawali tanpa cinta, perasaan ini tumbuh berkat persatuan mereka. 
Dalam pengamatan saya, para pasangan ini terlihat bahagia dan saling mencintai, seperti halnya pasangan kekasih lainnya. Karena itu saya percaya bahwa keputusan untuk belajar mencintai memang layak dicoba. Jika tidak mencoba, Anda tak pernah tahu bila ternyata pria yang Anda kenal itu memiliki sifat-sifat dan latar belakang yang Anda inginkan, bukan?
Untuk Anda yang terbiasa membina hubungan setelah jatuh cinta terlebih dulu, konsep belajar mencintai ini memang akan sulit. Perlu Anda ketahui, bahwa konsep jatuh cinta berangkat dari kisah dongeng.
Mereka menciptakan mitos yang sangat kuat. Mitos mengenai ' The One ' (pernah saya kupas dalam notes "she's the one syndrome") adalah kekeliruan lain yang sangat merusak. Kita percaya bahwa ' The One ' sudah dipersiapkan untuk kita, asal kita bisa menemukannya. Begitu kita menemukan The One , kita mengira dia tidak akan pernah berubah, dan begitu pula kita. 
Mitos atau syndrome ini, menurut saya tak baik untuk dijadikan pegangan. Sebab, hal itu memengaruhi cara kita menyeleksi calon pasangan. Jika Anda berpikir Anda mencintai seseorang, Anda jatuh cinta dengan versi ideal dari orang tersebut. Anda jatuh cinta dengan rasa cinta itu sendiri. Ketika harapan-harapan kita dirusak, entah karena pasangan kita selingkuh, atau menjadi gendut, atau tak mau lagi berhubungan dengan kita, kita menjadi marah dan depresi. Kita jarang mau berusaha untuk memelihara hubungan itu sendiri. 
Ketika kita menerima bahwa metode pencarian kita terhadap cinta tidak berhasil, masih adakah cara lain yang bisa memberikan hasil?
Dari sumber penelitian yang ada hampir 60 persen dari perkawinan di dunia ini diatur dan ada campur tangan oleh orangtua, atau mak comblang. Apa Anda percaya? (lebih baik percaya saja.. Wkwkwk..) Kemungkinan, setengah dari perkawinan ini berjalan karena orang-orang di dalamnya belajar untuk saling mencintai, seiring berjalannya waktu.

Daya tarik fisik memang penting, khususnya pada awal hubungan. Namun Anda juga perlu tahu bagaimana membedakan nafsu dari cinta. "Ketika ketertarikan fisik terlalu kuat, hal itu bisa membutakan. Banyak orang yang mengira mereka sedang jatuh cinta, sebenarnya hanya bernafsu," ingat itu dalam benak Anda, jadikan itu landasan pola pikir untuk merevolusi petualangan Anda dalam romansa. 
Anda perlu menerima bahwa tidak ada Mr Right atau Mrs Right yang ditakdirkan untuk kita, begitu pula konsep tentang soulmate. Anda perlu membuka mata di sekitar Anda dengan wawasan baru, asumsi baru, dan ketrampilan baru.
"Saya tidak percaya Anda bisa jatuh cinta pada orang yang sama sekali tidak Anda kenal, tapi memang ada orang-orang yang bisa menciptakan cinta yang awet" dan "Kita perlu berpikir apakah kita percaya bahwa cinta itu sesuatu yang gaib, sesuatu yang mistis, yang tidak dapat kita kontrol, ataukah ada cara bagi kita untuk belajar mencintai." pikirkan hal tersebut dalam hidup Anda.

Cinta yang penuh hasrat, telah menjadi komoditi, yang dijual kepada kita oleh para pembuat film, penulis novel, dan pengarang lagu. Sayangnya, hal itu dijual pada kita dengan cara yang tidak realistis, menjadikannya sebagai mimpi indah kita dan tidak dapat dijangkau oleh kebanyakan orang, menciptakan banyak angan dan ilusi. Come on guys, wake up from your dream.. Lihatlah kenyataan yang terjadi dalam kehidupan kalian.
Jika mulai sekarang Anda memilih untuk segera bergerak akhiri segala mimpi indah yang telah di hembuskan oleh dunia entertaimen tentang keindahan cinta menurut angan mereka, sekarang saatnya kalian untuk bangun dan bangkit agar bisa untuk selalu menjadi yang "DIPILIH" (option) dan bergabung dengan kami yang memiliki pilihan dalam kehidupan romansanya.

Yang mana yang Anda pilih? Itu semua ada di tangan Anda sobat!
Bagaimana dengan Anda, bersediakah untuk belajar mencintai?
Byuuh! Rasanya sudah cukup panjang saya menulis notes edisi spesial yang ke 200 ini. Apabila konsep ini terasa masih kurang dan Anda ingin mengerti bagaimana aplikasi semuanya dalam interaksi sehari-hari dengan wanita, maka Anda perlu membaca lagi notes saya dari awal dan yang akan datang, karena disitulah saya akan membeberkan semua konsep, paradigma, teknik dan aplikasinya untuk menjadi individu yang akan disukai setiap lawan jenis.
The option man.

romansa© 2007 All rights reserved.

Create a free websiteWebnode