Broken Heart Survival Guide

Konflik dalam cinta (in love series)

17/06/2011 10:24

Dalam berhubungan dengan orang lain tak akan pernah lepas dari apa yang namanya konfik, kadang tak pelak jika harus dan terjadi persinggungan antaraAnda dan orang lain. Ini adalah hal yang wajar dan alami bukan. Dalam notes serial in love ini saya akan mencoba mengulas segala hal yang terjadi dalam hubungan anda dan pasangan.
Anda pernah bertengkar dengan pasangan Anda walau tentang hal kecil? Anda pernah memarahinya atau Anda dimarahinya? Hampir semua pasangan pasti pernah mengalami konflik. Namun begitu, kebanyakan konflik antar pasangan sebenarnya hanyalah hal-hal kecil belaka. Ibarat kata, hanya kerikilyang menggelitik tapak kaki. Namun begitu, kadangkala konflik membahayakan hubungan cinta.
Terjadinya konflik cenderung semakin banyak seiring interaksi yang semakin erat, semakin banyak waktu yang dihabiskan bersama, dan semakin banyak kegiatan yang dilakukan bersama. Jarang adayang berkonflik pada saat mulai membangun hubungan cinta. Justru setelah lama menjalin hubungan, konflik bisa sering muncul. Anda mungkin pernah mendengar keluhan tentang pasangan yang ketika pacaran tidak pernah bertengkar, tapi setelah menikah justru sering bertengkar. Sebenarnya hal itu wajar karena semakinkerapnya interaksi.
Berdasarkan sumber penyebabnya, konflik bisa dibedakan dalam 3 kelompok besar, yakni konflik yang bersumber dari perilaku spesifik pasangan, darinorma peran, dan karena disposisi pribadi.
Sumber konflik karena perilaku spesifik pasangan misalnya bertingkah jorok, asusila, membuat malu, kecanduan narkoba, dan sebagainya. Termasuk di dalamnya adalah tidak mengikuti keinginan pasangan.
Konflik karena norma peran berkait hal-hal disekitar hak dan kewajiban pasangan yang terlibat. Jenis sumber konflik itu misalnya karena ingkar janji, kurang seimbangnya hubungan timbal balik (salah satu pihak merasa memiliki tugas yang lebih banyak), dan melalaikan tugas yang disepakati bersama. Affair atau selingkuh merupakan salah satu sumber konflik besar yang berasal dari norma peran.
Salah satu sumber konflik adalah karena adanya disposisi pribadi. Seseorang berperilaku khas dalam menanggapi perilaku pasangan. Mereka yang pemarah, akan selalu marah untuk hal-hal sepele misalnya lambat mencuci piring. Mereka yang berpikiran negatif akan selalu menilai negatif hal-hal yang dilakukan pasangan. Misalnya hanya karena adasms yang mengatakan ‘apa kabar’, langsung dicemburui habis-habisan.
Apa yang harus dilakukan ketika menghadapi konflik dan apa yang tidak boleh dilakukan? Berikut tips dari Ian Gottlib dan Catherine Colby yang bisa Anda terapkan.
Apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak ketika terjadi konflik
dan hal-hal yang tidak boleh dilakukan
Hal-hal yang harus dilakukan
1. Memaafkan terlalu dini
2. Mengelakkan argumen, mendiamkan, atau melarikan diri diri dari masalah.
3. Menggunakan pengetahuan yang mendalam tentang pihak lain untuk menyerangnya secara curang dan mempermalukannya.
4. Menyertakan hal-hal yang tidak relevan.
5. Berpura-pura menyetujui tatkala memiliki rasa tidak suka.
6. Mengatakan pada orang lain bagaimana perasaanyng dimiliki oleh pihak lain (pasangan kita).
7. Menyerang secara tidak langsung dengan mengkritik seseorang atau sesuatu yang bernilai bagi pihak lain
8. Melemahkan pihak lain dengan secara intensif membuatnya gelisah. *. Melawan secara pribadi, dan dijauhkan dari anak-anak. *. Secara jelas mendefinisikan masalah dan mencobamengulangi argumen pihak lain dalam kata-kata sendiri. *. Mengungkapkan perasaan negatif dan positif yangdimiliki *. Menerima dangan tulus umpan balik atas perilakuyang telah dilakukan. *. Mengklarifikasi hal-hal mana saja yang disetujui dan tidak disetujui. *. Mengajukan pertanyaan yang membantu pihak lain menemukan kata-kata untuk mengekspresikan apa yang jadi masalahnya. *. Menunggu ledakan emosi spontan surut tanpa melakukan balas dendam. *. Menawarkan saran positif untuk pengembangan bersama
Mungkin itulah yang terjadi didalam konflik, Anda pernah melakukan atau mengalami hal tersebut? Tenang saja, sayapun pernah melakukan hal bodoh tersebut, sehingga saya kehilangan orang yang sangat dicintai. Saya ingin apa yang pernah saya alami tidak terjadi pada anda, kawan anda ataupun kembali terjadi pada saya. Pernah saya menulis notes tentang pentingnya egois bagi pria, nah disinilah letaknya anda dituntut untuk bijak dalam menggunakan keegoisan anda. Bagaimana anda sebagai pria diharuskan tepat mempergunakan keegoisannya. Jika sudah terlanjur melakukan kesalahan selama ini, wake up guys, and repair your relationship.. Before late for all. Percaya pada saya, karena saya pernah terlambat menyadari hal itu, danakhirnya saya sendiri yang terluka karena kebodohanyang tidak beralasan. Kenapa harus melakukan kebodohan, apabila kita bisa tahu dan melakukan hal yang benar.
Salam revolusi cinta,
Bekas pria bodoh.

romansa© 2007 All rights reserved.

Make a website for freeWebnode